Memulai Konten Solo Travelling Ternyata Se-Lelah itu

rizki yulian
5 min readApr 17, 2024

--

Kita pasti sering lihat di Instagram, Tiktok, banyak traveler keren yang jalan sendiri ke tempat-tempat eksotis dan seru, kan? Sebagai penikmat petualangan, pasti kita pernah kepikiran, betapa keren dan eksklusifnya bisa solo travelling, apalagi kalau kita berhasil mendokumentasikan kegiatan travelling kita menjadi konten dengan estetik.

Di tahun ini saya mencoba mengambil kesempatan untuk travelling ringan untuk pembuatan konten pribadi saya, Ternyata.. di balik serunya foto & video Instagram-worthy dan kesan-kesan keren di luar, ada sisi gelap yang enggak semua orang ceritain, bikin konten solo travelling, memang se-lelah itu.

Nah, sebelum kamu tertarik buat nyobain solo travelling, saya akan coba jelasin tentang realita dibalik layarnya dan tantangannya, serta hal apa yang perlu disiapkan untuk memulai ngonten solo travelling!

Source: Personal Content

Tantangan di Balik Layar

Rencana yang Berantakan

Pertama-tama, siapa yang suka rencana yang berantakan? Saya enggak tahu kalo travel solo bakal begini repotnya. Misalnya dari awal udah bingung mau kemana, terus ngatur itinerary sampe ngedrop pin lokasi di Google Maps. Sudah sampai lokasi, ternyata lokasinya gak sebagus yang kita kira. Tapi ya, jadinya seru juga sih, bisa fleksibel sesuka hati.

Perjalanan dan Biaya

Nah, ceritanya udah nyampe di tempat tujuan, terus bingung mau kemana. Google Maps jadi temen setia, tapi tetep aja sering nyasar. Itu deh, pas bawa barang banyak ngelewatin jalan-jalan yang ternyata ancur parah sampai deck bawah kendaraan jebol. Berkendara berjam jam baik naik motor ataupun mobil, menghadapi kemacetan dan medan yang tidak bisa ditebak, bukan untuk semua orang. Capek juga, tapi ya mau gimana lagi, bagian dari petualangan.

Saat bicara biaya… bisa hemat, bisa mahal, tergantung kitanya. Biaya disini bukan hanya biaya perjalanan, tetapi juga biaya alat alat yang harus kita beli atau kita sewa.

Lelah Fisik dan Mental

Bayangin aja, bawa tas carrier berat sambil cari arah di tempat asing, atau terjebak dalam bahasa yang enggak kita pahami, atau bahkan nyasar di tengah hutan, dihantui dengan adanya satwa liar seperti babi hutan, monyet, beruang, atau ragam macam serangga yang mengganggu seperti nyamuk, pacet (lintah), semut, dll. Bagi yang tidak terbiasa dengan hal hal tersebut, Pasti rasanya melelahkan, baik secara fisik maupun mental.

Source: Personal

Masalah Setting Kamera, Cuaca & Waktu

Bagi konten kreator travel yang sudah menggunakan gear atau kamera canggih, mungkin akan lebih mudah saat membuat konten travel, tetapi semudah-mudahnya… akan ada saja tantangannya.

Hal paling menyebalkan ialah proses perekaman konten ini memakan banyak waktu perjalanan. Misalnya, waktu tempuh untuk menaiki gunung yang seharusnya hanya setengah jam. Bisa bertambah menjadi 1 setengah jam, karena kita harus bongkar pasang kamera, setting angle kamera, gonta ganti lensa & filter, memasang tripod, merekam diri kita berjalan meninggalkan kamera, kemudian balik lagi ngambil kameranya, dst…

Juga masalah cuaca, ini sering terjadi.. Tiba tiba mendung, tiba tiba hujan, tiba tiba panas terik, membuat pengambilan video menjadi lebih sulit.

Persiapan Konten Solo Travelling

Sebelum Berangkat:

  1. Rencanakan Tujuan Perjalanan: Tentukan destinasi yang ingin kita kunjungi. Lakukan riset tentang tempat tersebut, termasuk daya tarik utama, track, budaya masyarakat lokal, kesediaan makanan, dan aktivitas yang bisa kita lakukan. Kita juga bisa cek informasi di Google Maps tentang destinasi yang kita tuju.
  2. Buat Rencana Perjalanan: Buat jadwal perjalanan yang terperinci, termasuk transportasi, akomodasi, dan aktivitas yang akan dilakukan. Tetapkan juga durasi perjalanan + durasi pengambilan video konten agar kita tahu berapa lama waktu yang akan kita habiskan di setiap tempat.
  3. Booking Tiket dan Akomodasi: Pastikan untuk memesan akomodasi (hotel, hostel, atau camping ground) di setiap destinasi. Booking sebelumnya bisa membantu menghindari masalah saat tiba di tempat tujuan. Bagi yang memang suka naik gunung atau rutin camping, saya menyarankan untuk membeli tenda 2 layer yang berkualitas.
  4. Siapkan Perlengkapan Perjalanan: Pastikan untuk membawa perlengkapan yang diperlukan seperti pakaian yang sesuai dengan cuaca di destinasi yang akan kita kunjungi, peralatan fotografi (kamera, lensa, dan aksesori), power bank, dan perlengkapan medis (obat-obatan pribadi, perban, dll). Bagi yang bertujuan travelling ke alam, bisa disiapkan juga tenda, flysheet, cooking set, tracking pole, peluit, sepatu gunung, folding table & chair, dll. Saya juga menyarankan untuk membawa perlengkapan Ultralight, karena saat mendaki, kita juga harus membawa kamera, lensa, tripod, lampu, & mic yang lumayan berat.
  5. Persiapan Fisik: Pastikan kita tidak memiliki penyakit tertentu dan dalam kondisi fit, Kemudian juga harus mau olahraga rutin agar tidak kaget saat travelling, lakukan latihan fisik ringan beberapa minggu sebelum perjalanan untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan kekuatan otot. Pastikan untuk mendapatkan cukup istirahat dan tidur yang berkualitas sebelum perjalanan. Tubuh yang segar dan bugar akan membantumu menghadapi perjalanan dengan lebih baik.

Selama Perjalanan:

  1. Jelajahi Tempat Wisata dan Aktivitas Menarik: Jelajahi destinasi dan coba berbagai aktivitas. Ambil foto dan video dari pemandangan alam untuk dokumentasi perjalanan.
  2. Interaksi dengan Penduduk Lokal: Kita bisa berinteraksi dengan penduduk lokal untuk mendapatkan wawasan dan pengalaman lain. Kabarkan sebelum berangkat, agar saat hilang, kita dapat ditolong.
  3. Ambil Foto dan Video Berkualitas Tinggi: Selain foto selfie, ambil foto dan video berkualitas tinggi dari tempat-tempat yang kita kunjungi. Gunakan teknik fotografi yang kreatif untuk menangkap momen yang berkesan.
  4. Jaga Keamanan dan Kesehatan: Selalu prioritaskan keamanan dan kesehatanmu selama perjalanan. Ikuti aturan keamanan lokal dan pastikan untuk menerapkan aturan yang dianjurkan.

Setelah Perjalanan:

  1. Edit dan Sunting Konten: Setelah selesai travelling, kita bisa lanjut mengedit foto, video perjalanan kita. Buat konten yang menarik dan informatif untuk dibagikan kepada audiens kita.
  2. Bagikan Pengalaman dan Cerita: Bagikan cerita perjalanan kita melalui blog, vlog, atau media sosial. Jelaskan pengalaman kita dengan detail dan berikan tips bagi mereka yang ingin melakukan perjalanan serupa. Setiap platform (Instagram, Tiktok, Youtube) memiliki jenis konten yang berbeda beda, oleh karena itu, kita harus menyesuaikannya.
  3. Beri Inspirasi dan Informasi Berharga: Jadikan konten kita sebagai sumber inspirasi dan informasi bagi para traveler lainnya. Berikan tips perjalanan, review destinasi, atau panduan untuk membantu orang lain merencanakan perjalanan mereka sendiri.

Ya, jadi begitulah… harapannya, dengan persiapan yang matang dan komitmen yang kuta, kita bisa membuat konten solo travelling yang menginspirasi dan bermanfaat bagi banyak orang.

Sekian dari saya, Selamat mencoba!

--

--